Kamis, 28 Juli 2011

Satu Malam Di Negeri Impian (part 2)

“Hahahaha!” Tawaku Langsung Pecah Seketika. Dan Tanpa Dikomando Lagi, Kedua Sahabatku Itu Langsung Mendelik Tajam Ke Arahku.
“Kenapa sih?! Orang Lagi Tegang Gini Kamu malah Ketawa Kayak Gitu!” Rizka Mengingatkanku.
“Iya! Kalo Mau Kesurupan Nanti Aja!”Aya Menambahkan.
“Hush! Kamu Kalo Ngomong Tuh Hati-Hati Tau!” Muka Rizka semakin Tegang. Sementara Kedua Sahabatku Ini Berselisih, Aku Masih Asyik Tertawa Sendiri.
“Kamu Lagi! Kenapa Sih?” Melihat Rona Bingung Rizka, Tawaku Mulai Reda. Perlahan, Aku Mulai Angkat Bicara.
“Duh, Itu.. Gagang Teleponnya.... Kebalik! Hahahaha!!” Aku Tak Mampu Membendung Tawaku Lagi. Sementara Jariku Masih Menunjuk Aya.
“Uh,Pantesan Gak Ada Yang Jawab!” Aya Membalikkan Gagang Telepon.Dapat Kulihat Dengan Jelas Pipi Aya Yang Memerah, Mungkin Karena Malu. Disaat Aya Asyik Dengan Sang Penelepon Yang Tak Lain Adalah Raga Dan Eza, Tawaku Semakin Menjadi-Jadi. Kini,Itu Pun Terjadi Pada Rizka.
“Oh.. Ya Udah!Cepetan Balik Ya!Ok!!” Aya Mengakhiri Pembicaraannya. Namun,Tawa Kami Terhenti Seketika Ketika Mendengar Suara  Ketukan Pintu.
Aku,Aya,Dan Rizka Bertukar Pandang.Dengan penuh Keraguan,Kami membuka pintu Perlahan.Tak ada Siapa pun Di sana.Kami Melangkah Menuju Halaman, Ketika merasakan Sesuatu Menyentuh Bahu Kami. Dengan Amat Perlahan kami Berbalik....
“Aaaa...!!!!” Kami Menjerit Seketika Karena Sesosok Bayangan Hitam Yang Tepat Berada Di hadapan Kami. Sangat Dekat, Dan....
“Mie Tekteknya, Mbak?” Tawar bayangan Hitam tersebut,Yang Tak Lain Adalah Penjual Mie Tektek Keliling! Pantas Saja Ada Suara Ketukan.
Tanpa Sadar,Tawa Kami Meledak Dengan Sendirinya. Namun,Ketika Melihat Ekspresi Bingung Sang Penjual Mie, Aku Langsung Menghentikan Tawaku.
“Pesan 3 Porsi Ya,Bang!”
Akhirnya, Mimpiku Terwujud. Petulangan Satu Malamku Ini Benar-Benar Berkesan. And Absolutely Be The Most Unforgetable moment For Me. And, I Will Always Dreaming...
^THE END^

Created by: Novita Lestari Dwi Putri (060711)

Satu Malam Di Negeri Impian (part 1)

“..Who Said Dreams Are Dream?..”
Itulah Lirik Lagu Wind Dari Akeboshi.” Siapa Bilang Mimpi Hanyalah Mimpi?” Aku Sangat Setuju! Siapa Bilang Mimpi Tak akan Pernah Jadi Kenyataan? Bagiku, Hidup Berawal Dari Mimpi.
Ingin Aku Berteriak, “Aku Akan Terus Bermimpi, Dan Akan Mewujudkannya!”
Dan Salah Satu Mimpiku, Adalah Berpetualang Di Negeri  Impianku..

^O.O^

“Iva! Ayo Sarapan!” Suara Bunda Membuyarkan Lamunanku, Yang Membuatku Lupa Waktu! Segera Aku Menuju Ruang Makan. Semua Telah Berkumpul. Dan Hanya Tersisa Sebuah Kursi, Kursiku. Ehm, Aku Akan Mengawali Hari Yang Indah Ini

^O.O^

Seperti Biasa, Koridor Sangat Ramai. Bahkan Mengalahkan Volume Alunan Musik Mozart Dari Earphoneku! Duh, Selalu Saja Lupa! Namaku Ivanya Pratama. Kini, Aku Duduk Di Kelas XI, Jurusan Sastra Bahasa. Dan Aku..

“Daarrr!!!” Ah, Siapa Lagi Ini?!
“Aya! Rizka!!” Aku Langsung Berteriak Setelah Melihat Sosok Yang Kurang Kerjaan Membuatku Terkejut. Aya Dan Rizka, Sahabat-Sahabat Yang Terjail, Termenyebalkan, Dan Teraneh!! Namun Berkat Mereka, Tiada Hari Tanpa Canda Tawa Di Sekolah, Negeri  Impianku..
“Hayo... Lagi Mikirin Apa?” Kejahilan Rizka Mulai Terjangkit

“Jangan-Jangan...”
“Don’t Be Lebay, Please!!” Cepat-Cepat Ku Potong Ucapan Aya, Takut-Takut Ucapkan *Teetttt*. Dan Disaat Itu, Mataku Terpaku Padanya..
“Ciecie.!!” Ah, Ganggu Aja Ni Makhluk Dua
“Udah Ah! BT Lama-Lama Liat Muka Madesu Kalian! Hahaha!!” Ucapku Sambil Mengambil Jurus Seribu Langkah, Yang Segera Diikuti Oleh Kedua Sahabatku Itu..

^O.O^

Hari Ini, Lebih Tepatnya Malam Ini, Aku, Aya, Dan Rizka Masih Berada Di Sekolah, Walau Jam Di Dinding Telah Menunjukkan Lebih Dari Jam 8. Kami Masih Sibuk Dengan Majalah Sekolah  Kami. Sebenarnya, Masih Ada Raga Dan Eza. Tapi Mereka Sedang Keluar Untuk Membeli Makanan. Dan Kamilah Sisanya..
Tengah Asyik Bekerja, Tiba-Tiba....
“Kringg...!”

“Tok..Tok.” Telepon Dan Pintu Dengan Kompaknya Berbunyi Bersama. Bikin Jantung Copot Aja!
“Halo??” Aya Mengambil Alih Telepon. Dan Rizka Membuka Pintu
“Halo??” Aya Mengulangi Ucapannya

“Gak Ada Siapa-Siapa!” Rizka Menutup Kembali Pintu Setelah Memastikan Tak Ada Seseoranng Pun Di Luar.
“Gak Di Jawab! Palingan Orang Iseng!” Aya Meletakkan Kembali Gagang Telepon.

Namun, Semua Tak Berhenti Disana. Telepon Itu Terus Saja Berdering, Tanpa Ada Seorang Pun Yang Berbicara.
“Kringg..!!” Telepon Berdering Untuk Kelima Kalinya.
“Halo?!” Kini, Aya Menjawab Dengan Nada Jengkel! Suasana Mulai Mencekam Dan Membuat Bulu Kudukku Mulai Berdiri. Entah Kenapa Tenggorokanku Sangat Kering. Aku Bertukar Pandang Dengan Rizka. Lalu, Ku Alihkan Pandanganku Pada Aya. Dan Pada Saat Itulah....

bersambung..

Senin, 25 Juli 2011

at the first meeting

at the first meeting, i was so speechless..

i don't know what should i said..
so, i make my heart and my mind be calm..

and now,i can here to be smile^^